ISLAM DAN SEKULARISME DALAM AL-QUR’AN DENGAN METODE TAFSIR MAUDHU’I

Penulis

  • Nur Afni Sayyidatul Majidah Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
  • Nur Rossa Kurniasih Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
  • Nurul Nissa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
  • Rizky Anugrah Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia

Kata Kunci:

Al-Qur’an, Islam, Sekularisme, Tafsir Maudhu’i

Abstrak

Kehidupan dunia dan akhirat sejatinya tidak terpisahkan, untuk kehidupan akhirat yang lebih baik kita harus melalui dunia dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Tetapi, dewasa ini muncul paham yang memisahkan keduanya dan bernggapan bahwa hidup yang sebenarnya adalah hanya di dunia sehingga meninggalkan nilai-nilai Ketuhanan dalam menjalani kehidupannya. Berjibaku di atas keduniawian dan sibuk dengan kenikmatan dan kelezatannya serta menjadikannya sebagai satu-satunya tujuan di dalam kehidupan ini, melupakan dan mellaikan rumah akhirat dan tidak melirik kepada amalan-amalan ukhrawi ataupun memperhatikannya. Oleh karena itu, paham ini harus diketahui agar dapat berhati-hati dan tidak mengikutinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan al-Qur’an terhadap paham sekularisme melalui metode tafsir maudhu’i. Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat menambah cakrawala pengetahuan yang berkaitan dengan kajian-kajian al-Qur’an.

Jenis penelitian ini adalah library research atau kajian perpustakaan. Objek kajiannya adalah ayat yang berkaitan dengan sekularisme. Sumber data yang penulis gunakan dibagi menjadi dua bagian, yaitu sumber primer dan sumber sekunder, sebagian sumber primer diambil dari al-Qur’an sedangkan sumber sekunder yaitu buku-buku yang berkaitan dengan sekularisme.

Penelitia ini berhasil menemukan kesimpulan bahwa sekularisme membahayakan Islam karena memisahkan agama dengan kehidupan masyarakat dan negara yang puncaknya dapat menggiring penganutnya kepada kekufuran. Sekularisme memisahkan agama dari kehidupan, sedangkan Islam mewajibkan setiap kehidupan diatur oleh ajaran Islam. Hukum dalam sekularisme pun dibuat oleh segelintir orang yang tidak lepas dari kepentingannya sendiri, keadilan pun hanya tinggal harapan. Sebaliknya, hokum Islam menjamin tercapainya keadilan karena berasal dari Zat Yang Maha Adil. Menerapkan sekularisme berarti meninggalkan hokum terbaik, yaitu hokum Allah swt.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Al-Attas, Syed Naquib. 1981. Islam dan Sekularisme. Bandung: Pustaka

An-Nabhani, Taqiyyudin. 2001. Peraturan Hidup dalam Islam. Bogor: Pustaka Tariqul Izzah

Husaini, Aldian. 2005. Wajah Peradaban Barat. Jakarta

Ismail, Muhammad Syukri. 2007. Kritik Terhadap Sekularisme: Pandangan Yusuf Qardhawi. Ponorogo: CIOS-ISID

Armas, Adnin. Sebuah Catatan untuk Sekularisasi Harvey Cox.

Husaini, Adian. 2015. Mengapa Barat Menjadi Sekuler-Liberal?. Ponorogo: CIOS

Arif, Syamsuddin. 2018. Islam dan Diabolisme Intelektual. Jakarta Selatan: INSIST

Kitab Mu’jam al-Mufahras lil Qur’an

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-25

Cara Mengutip

Majidah, N. A. S. ., Kurniasih, N. R., Nissa, N., & Anugrah, R. (2023). ISLAM DAN SEKULARISME DALAM AL-QUR’AN DENGAN METODE TAFSIR MAUDHU’I. Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu, 2(1), 1261–1270. Diambil dari https://melatijournal.com/index.php/Metta/article/view/364

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.