Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Masyarakat di Kecamatan Mamosalato Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah

Penulis

  • Andi Atirah Masyita Program Studi Farmasi/Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah
  • Nurlina Ibrahim Program Studi Farmasi/Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah
  • Nur Bahra Pettalolo Program Studi Farmasi/Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah

Kata Kunci:

Etnofarmasi, Kecamatan Mamosalato, Tumbuhan Obat, Adaptif

Abstrak

Kecamatan Mamosalato secara empiris memanfaatkan tumbuhan obat untuk mengobati penyakit yang telah diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal yang dimiliki dalam mengobati penyakit, mengenal jenis dan bagian tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit, mengetahui cara pengolahan, penggunaan, takaran dan lama penggunaan tumbuhan untuk mengobati penyakit. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling dengan wawancara open-ended interview kepada 7 orang informan menggunakan media kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 35 jenis tumbuhan yang didapatkan sebagai obat dengan menggunakan bagian, cara pemanfaatan serta cara pemakaiannya yang berbeda-beda dari setiap tumbuhannya. Kesimpulan penelitian ini adalah bagian tumbuhan yang sering digunakan yaitu daun 63%, akar 7%, batang 5%, umbi 2%, buah 9%, biji 2%, bunga 7% serta seluruh bagian tumbuhan 5%. Cara pengolahan antara lain direbus 64%, diremas 10%, ditumbuk 8%, diperas 5%, disaring 8%, direndam 2% dan diseduh 3%. Adapun cara penggunaannya yaitu diminum 82%, ditempelkan 8%, dioleskan 5% dan di teteskan 5%. Aturan pakai 1 sampai 3 kali sehari dan lama penggunaan 1 sampai 30 hari mulai dari timbulnya, berkurangnya sampai hilangnya gejala atau dinyatakan sembuh. Penyakit yang dapat diobati menggunakan tumbuhan obat sebanyak 24 penyakit.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abeng, A. T., Rumi, A., & Masyita, A. A. (2021). Studi etnofarmakologi obat tradisional penyakit darah tinggi di Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 6(2), 1-9.

Base, N. H. (2021). Tumbuhan Obat Dalam Pengobatan Penyakit Kolesterol di Desa Bolli Kecamatan Ponre Kabupaten Bone. Journal.Yamasi.Ac.Id, 5(1), 61-70.

Hasanuddin, H., Muhibbuddin, M., Wardiah, W., & Mulyadi, M. (2018). Anatomi Tumbuhan. syiah kuala university press.

Ibrahim,A.M., Yunita dan H.S, Feronika. (2012). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun Beluntas (Pluchea indica L.). Fmipa Unsrat. Manado.

Ismoedijanto, I. (2016). Demam pada Anak. Sari Pediatri, 2(2), 103

Muti’ah, R. (2013). Penyakit Malaria Dan Mekanisme Kerja Obat-Obat Antimalaria. Alchemy, 2(1), 80-91.

Paramitha, M. D., & Rahamanisa, S. (2016). Ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai antidiabetik terhadap mencit wistar terinduksi aloksan. Majority, 5(5), 75–79. kedokteran unila.

Pitra, H., Haerullah, A., & Papuangan, N. (2017). Studi pengetahuan lokal masyarakat moya tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional. Jurnal Saintifik. Vol 1 (1): 2087-3816.

Pramiastuti, O., Rejeki, D. S., & Febriani, V. (2021). Formulasi Gel Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L.) Dengan Kombinasi Basis Carbopol Dan Na-Cmc. Parapemikir?: Jurnal Ilmiah Farmasi, 10(2), 113.

Purwanitiningsih, E., & Lestari, D. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata (Lam)) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Dengan Metode Kirby Bauer. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 12(2), 142–148.

Rahman, N., Bahriul, P., & Diah, A. W. M. (2014). Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum) dengan menggunanakan, 1- Difenil-2- Pikrilhidrazil. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 143-149

Sadik, F. (2021). Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas. L) Sebagai Antihipertensi Pada Tikus. Kieraha Medical Journal, 3(2), 74–81.

Suryadi, A. (2021). Menapak Indonesia: Menelusuri Setiap Wilayah Provinsi, Kabupaten Dan Kota Seluruh Indonesia Jilid 4. CV Jejak: Jawa Barat.

Tjodi, A., Killay, A., & Unitly, A. J. A. (2021). Efek Antikolesterol Sirup Sirih Cina pada Tikus Rattus norvegicus Model Hiperkolesterolemia. Kalwedo Sains, 2(2), 61-67.

Wardenaar, E., & Sisillia, L. (2015). Studi etnobotani tumbuhan obat oleh etnis suku Dayak di desa Kayu Tanam kecamatan Mandor kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 3(2).

Yani, A., Uslan., Mahfud., Ihwan., Nur, J., dan Ernawati. (2021). Konsep Dasar IPA Biologi Untuk Mahasiswa PGSD. Aceh

Unduhan

Diterbitkan

2024-04-30

Cara Mengutip

Masyita, A. A., Ibrahim, N., & Pettalolo, N. B. (2024). Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Masyarakat di Kecamatan Mamosalato Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu, 2(6), 2345–2356. Diambil dari https://melatijournal.com/index.php/Metta/article/view/539

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel Serupa

1 2 3 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.