Pengaruh Employee Engagement, Work-Life Balance, Dukungan Sosial, dan Stres Kerja terhadap Kesejahteraan Psikologis Karyawan Perusahaan Garmen di Yogyakarta

Penulis

  • Danang Sunyoto
  • Agus Mulyono Prodi. Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Janabadra, Yogyakarta

Kata Kunci:

Employee Engagement, Work-Life Balance, Dukungan Sosial, Stres Kerja, Kesejahteraan Psikologis

Abstrak

Kesejahteraan psikologis karyawan merupakan aspek penting dalam dunia kerja yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor organisasi dan individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Employee Engagement, Work-Life Balance, Dukungan Sosial, dan Stres Kerja terhadap Kesejahteraan Psikologis Karyawan pada perusahaan garmen di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 850 karyawan perusahaan garmen di Yogyakarta. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk menguji hubungan antara variabel independen (Employee Engagement, Work-Life Balance, Dukungan Sosial, dan Stres Kerja) dengan variabel dependen (Kesejahteraan Psikologis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Employee Engagement, Work-Life Balance, dan Dukungan Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesejahteraan Psikologis Karyawan, sedangkan Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kesejahteraan Psikologis Karyawan. Dari keempat variabel, Work-Life Balance memiliki pengaruh paling dominan dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan. Temuan ini mengindikasikan bahwa perusahaan perlu memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja, keterlibatan karyawan, dan dukungan sosial di lingkungan kerja, serta mengelola stres kerja dengan lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

[1] Allen, T.D., Johnson, R.C., Kiburz, K.M., & Shockley, K.M. (2013). Work–family conflict and flexible work arrangements: A meta-analysis of their effects on work outcomes. Journal of Applied Psychology, 98(6), 1154-1166.

[2] Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2007). The Job Demands-Resources model: State of the art. Journal of Managerial Psychology, 22(3), 309–328.

[3] Beauregard, T. A., & Henry, L. C. (2009). Making the Link Between Work-Life Balance Practices and Organizational Performance. Human Resource Management Review, 19(1), 9–25.

[4] Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, Social Support, and the Buffering Hypothesis. Psychological Bulletin, 98(2), 310-357.

[5] Diener, E. (2000). Subjective Well-Being: The Science of Happiness and a Proposal for a National Index. American Psychologist, 55(1), 34–43.

[6] Greenhaus, J. H., & Allen, T. D. (2011). Work-Family Balance: A Review and Extension of the Literature. Journal of Management, 37(1), 60-96.

[7] Harter, J. K., Schmidt, F. L., & Hayes, T. L. (2002). Business-unit-Level Relationship Between Employee Satisfaction, Employee Engagement, and Business Outcomes: A Meta-Analysis. Journal of Applied Psychology, 87(2), 268-279.

[8] House, J. S. (1981). Work stress and social support. Addison-Wesley.

[9] Ivancevich, J. M., & Matteson, M. T. (2002). Organizational Behavior and Management. McGraw-Hill.

[10] Kahn, W. A. (1990). Psychological Conditions of Personal Engagement and Disengagement at Work. Academy of Management Journal, 33(4), 692–724.

[11] Keyes, C. L. M. (2002). The mental health continuum: From languishing to flourishing in life. Journal of Health and Social Behavior, 43(2), 207–222.

[12] Kossek, E.E., & Ozeki, C. (1998). Work–family conflict, policies, and the job–life satisfaction relationship: A review and directions for organizational behavior–human resources research. Journal of Applied Psychology, 83(2), 139-149.

[13] Kottke, J. L., & Sharafinski, C. E. (1988). Measures of Perceived Social Support From Friends and Family: Three Validation Studies. American Journal of Community Psychology, 16(3), 305-323.

[14] Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer Publishing Company.

[15] Luthans, F. (2011). Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach. McGraw-Hill.

[16] Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2019). Organizational Behavior (18th ed.). Pearson.

[17] Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069–1081.

[18] Saks, A. M. (2006). Antecedents and Consequences of Employee Engagement. Journal of Managerial Psychology, 21(7), 600-619.

[19] Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2004). Job Demands, Job Resources, and Their Relationship with Burnout and Engagement: A Multi-Sample Study. Journal of Organizational Behavior, 25(3), 293-315.

[20] Schaufeli, W. B., Salanova, M., González-Romá, V., & Bakker, A. B. (2002). The measurement of engagement and burnout: A two-sample confirmatory factor analytic approach. Journal of Happiness Studies, 3(1), 71-92.

Diterbitkan

2025-04-15

Cara Mengutip

Sunyoto, D. ., & Mulyono, A. (2025). Pengaruh Employee Engagement, Work-Life Balance, Dukungan Sosial, dan Stres Kerja terhadap Kesejahteraan Psikologis Karyawan Perusahaan Garmen di Yogyakarta. Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu, 3(6), 3017–3028. Diambil dari https://melatijournal.com/index.php/Metta/article/view/647

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.