Efektivitas Training dalam Mendukung Pengembangan SDM di Lingkungan PT. JNE Cabang Bandung

Studi Kualitatif tentang Peran Pelatihan dalam Peningkatan Kompetensi dan Kinerja Karyawan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas training dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di PT. JNE Cabang Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari pihak HRD dan karyawan yang telah mengikuti training. Hasil penelitian menunjukkan bahwa training memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kompetensi teknis, sikap kerja, dan motivasi karyawan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja individu maupun tim. Meski demikian, terdapat kendala seperti keterbatasan waktu, partisipasi yang tidak merata, serta metode pembelajaran yang masih didominasi ceramah. Penelitian ini menegaskan bahwa training merupakan strategi penting dalam pengembangan SDM, namun perlu evaluasi dan inovasi berkelanjutan, seperti penerapan blended learning dan metode pelatihan berbasis simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan memiliki kontribusi signifikan terhadap pengembangan SDM. Training terbukti meningkatkan kompetensi teknis, seperti keterampilan menggunakan aplikasi tracking dan sistem manajemen paket, serta soft skills, seperti komunikasi, pelayanan pelanggan, dan kerja sama tim. Selain itu, pelatihan juga mendorong sikap kerja positif dan meningkatkan motivasi serta rasa percaya diri karyawan dalam menghadapi tuntutan pekerjaan. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan pelatihan, antara lain keterbatasan waktu karena padatnya operasional, metode pembelajaran yang masih didominasi ceramah, serta tingkat partisipasi karyawan yang belum merata. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa training merupakan strategi penting dalam mendukung pengembangan SDM di PT. JNE Cabang Bandung. Agar lebih efektif, perusahaan perlu melakukan evaluasi dan inovasi dalam penyelenggaraan training, misalnya melalui penerapan blended learning, peningkatan interaktivitas metode pelatihan dengan simulasi dan role play, serta perencanaan jadwal yang lebih fleksibel. Dengan demikian, pelatihan dapat berjalan lebih optimal dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan daya saing perusahaan.