Penyuluhan tentang Dampak Anemia pada Remaja di SMKN 6 Palu
DOI:
https://doi.org/10.59004/jmas.v1i2.26Kata Kunci:
Remaja, Anemia, Pertumbuhan, PerkembanganAbstrak
Remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai sejumlah perubahan biologis, kognitif, dan emosional. Perubahan biologis yaitu pertambahan tinggi badan, perubahan hormonal, dan kematangan seksual. Perubahan kognitif yang terjadi adalah meningkatnya berpikir abstrak, idealistis, dan logis. Remaja membutuhkan asupan zat gizi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena remaja masih mengalami masa pertumbuhan yang cepat. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya pemahaman remaja bagi siswa dan siswi tentang Anemia, dari program pengabdian ini diharapkan para remaja memperoleh informasi tentang Anemia.
Referensi
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Badriah, D.L. 2011. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: PT Refika Aditama.
Cahya, D. 2013. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Anemia Pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Semarang. Online : http://jurnl.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1298/1351. Diakses tanggal 26 Maret 2019.
Indartanti, D.et al. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Usia 12-14 Tahun. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang : Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014. Diakses tanggal 26 Maret 2019.
Marmi, 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Proverawati dan Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.