Pelatihan Pengembangan Kreativitas Guru Membuat Buku Cerita Tanpa Kata (Wordless Story Book) Berbasis Budaya Lokal Bagi Pendidik Anak Usia Dini
Kata Kunci:
Buku Cerita Tanpa Kata, Budaya LokalAbstrak
Wordless Story Book bagi anak usia dini sangat penting karena menjadi media pertama dalam stimulasi perkembangan bahasa terutama literasi keaksaraan pada anak yang berada pada tahap tata bahasa awal. Anak usia dini pada rentang usia 2.0 tahun sampai kurang lebih usia 5.0 tahun telah mempunyai kemampuan respetif yang bagus tetapi masih sangat terbatas kemampuan ekspresifnya. Wordless Story Book yang hanya berisi gambar akan sangat baik digunakan untuk memberikan stimulasi kemampuan ekspresifnya yaitu memproduksi kata-kata. Sejalan dan mendukung kemampuan berbahasa ekspresifnya anak pada usia itu juga sedang mengembangkan kemampuan membacanya yaitu membaca gambar. Akan tetapi ketersediaannya sangat jarang dan sulit didapat di toko-toko buku. Oleh karena itu jika guru mampu membuat sendiri maka kebutuhan media akan dapat terpenuhi. Melalui Wordless Story Book tahap pertama literasi keaksaraan anak akan mampu dikembangkan dengan baik. Anak akan mampu mengembangkan tahap membaca gambar dengan optimal. Pelatihan ini bertujuan memberi bekal kepada para pendidik dalam satuan pendidikan anak usia ini agar memiliki wawasan dan kemampuan mengembangkan buku cerita tanpa kata (wordless story book) paling tidak untuk kebutuhan di lembaga satuan pendidikan anak usia dini masing-masing. Penekanan tema pelatihan adalah pengembangan buku cerita tanpa kata yang berbasis pada budaya lokal.
Referensi
Christianti, Martha, Cholimah, Nur. (tanpa tahun). Pengenalan Karakter Melalui Cerita Rakyat Budaya Lokal Untuk Anak Usia Dini.
Damayanti, dkk. (2023). Batik Dalam Literasi Budaya Dan Perkembangan Anak. Jurnal Perspektif (Vol. 2 No. 2) 2023
Tersedia dalam: https://jurnal.jkp-bali.com/perspektif/article/download/535/162
Kemdikbud (2018) Panduan Perjenjangan Buku Nonteks Pelajaran Bagi Pelaku Perbukuan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pantaleo, Sylvia (2023). Anak-anak kecil, buku bergambar tanpa kata-kata, dan kesimpulan. Jurnal Bahasa dan Literasi Australia, Desember 2023.
Tersedia dalam: https://www.researchgate.net/publication/376148793_Young_children_wordless_picturebooks_and_inferencing
Ratnasari, Eka Mei,. Zubaidah, Enny. (2019). Pengaruh Penggunaan Buku Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbicara Anak. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 9 No. 3, September 2019: 267-275.
Tersedia dalam https://ejournal.uksw.edu/scholaria/issue/view/190
Soerjani, Lilis. (2015). Naskah Akademik Perbukuan PAUD. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.
Suryana, Dadan. (2016). Stimulasi Dan Aspek Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.
Qanitat, Fatia (2021). 10 Strategi Membangun Komunikasi Efektif pada Siswa. Tersedia dalam https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-guru-harus-tahu-berikut-10-strategi-membangun-komunikasi-efektif-pada-siswa/
Think-e. (2022). Keajaiban Buku Bergambar Tanpa Kata (Wordless Picture Book).
Tersedia dalam: https://think-e.id/keajaiban-buku-bergambar-tanpa-kata-wordless-picture-book/
Wahab, Isnaeni., Amaliyah, Nurhadifah. (2019). Identifikasi Cerita Anak Berbasis Budaya Lokal Untuk Membudayakan Literasi Di SD. Jurnal Satya Widya Volume XXXV No. 2, Desember 2019.
Tersedia dalam: https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/2748/1328
Walujo, Djoko Adi dan Listyowati, Anies. (2017). Kompendium PAUD Memahami PAUD Secara Singkat. Jakarta: Prenadamedia Grup.