PERSPEKTIF ISLAM TENTANG MODERASI BERAGAMA: ANALISIS TAFSIR MAUDHU’I

Penulis

  • Maulida Fatihatusshofwa , UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Muhammad Haekal Fatahillah Akbar , UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Muhammad Hamzah Nashrullah , UIN Sunan Gunung Djati

Kata Kunci:

Islam, Moderat, Pendekatan tematik

Abstrak

Diskursus kebebasan dan kemajemukan beragama di Indonesia telah lama disorot oleh para elemen negara dan para cendekiawan Tanah Air. Pada akhirnya jalan keluar satu-satunya yang ditemukan hingga saat ini adalah dengan menerapkan konsep moderasi dalam beragama. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan akan esensi moderasi beragama ditinjau dari sudut pandang Islam, dan menjadi bahan referensi juga kajian yang patut dibaca kemudian ditelaah tentang masalah klasik yang menjadi sorotan tentang umat dan pegangannya. Penelitian ini menggunakan metode maudu’i (tematik) yang sepenuhnya merupakan penelitian kualitatif. Sumber referensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen cetak dan digital, baik berupa kitab, buku, jurnal, essay, dan referensi lain yang relavan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sudut pandang Islam, moderasi dalam beragama berarti mendahulukan sikap toleran dalam perbedaan, keterbukaan dalam menerima keberagaman (inklusivisme), baik beragam dalam aliran atau madzhab ataupun beragam dalam beragama. Di Indonesia, eksistensi pemikiran moderat dalam beragama telah ada sejak lama. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengidentifikasi beberapa hal, yaitu, pertama, kesejahteraan masuknya Islam ke bumi Nusantara; kedua, selama sepanjang sejarah para ulama terkenal telah memberikan respon pada dinamika laju pemikiran yang terus berkembang hingga saat ini; ketiga, para tokoh Islam kian menghadapi konstruk sosial yang semakin dinamis yang mengharuskan mereka agar lebih berupaya membangun masyarakat dengan merespon berbagai modernitas yang selalu berkembang.

Referensi

Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia. Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45–55.

Al-’Alwani, T. J. (1997). The Ethics Of Disagreement In Islam. Hendorn, VA: Institute Of International Islamic Thought.

Al-Asfahani, R. (2009). Almufradaat Fi Gharabil Qur’an. Beirut: Dar Al-Ma’rifah.

Al-Baghawy. (2006). Tafsir Al-Baghawi: Ma’alim At-Tanzil Juz 1. Riyadh: Dar Thayyibah.

Al-Farmawi, A. Al-H., & Suryan, A. J. (1996). Metode Tafsir Mawdhuiy: Suatu Pengantar/Abd. Al-Hayy Al-Farmawi.

Al-Farwami, A. A.-H. (1996). Metode Tafsir Mawdhu’iy?: Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Al-Maraghi, A. M. (1974). Tafsir Al-Maraghi (Juz 1). Mesir: Mustafa Al-Babi Al-Halabi.

Al-Suyuthy. (N.D.). Al-Asrar Tartib Al-Qur’an. Kairo: Dar Al-’Itisham.

Al-Zuhaili, W. (1994). Tafsir Al-Wajiz ’Ala Hamisyil Quranil Adzim. Beirut: Dar Al-Fikr.

Ath-Thabari. (1960). Tafsir Ath-Thabari Juz 3. Kairo: Maktabah Ibn Taymiyyah.

Boyle, K., & Sheen, J. (1997). Freedom Of Religion And Belief: A World Report. London And New York: Roudledge.

Dawing, D. (2017). Mengusung Moderasi Islam Di Tengah Masyarakat Multikultural. Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin Dan Filsafat, 13(2), 225–255.

Fattah, A. (2020). Tafsir Tematik Islam Moderat Perspektif Al-Quran. MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 5(2), 156–172.

Hilmy, M. (2012). Quo-Vadis Islam Moderat Indonesia? Menimbang Kembali Modernisme Nahdlatul Ulama Dan Muhammadiyah. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 36(2).

Kanwil Kemenag Provinsi NTB. (2023). Moderasi Beragama, Bukan Moderasi Agama. Retrieved March 18, 2023, From Https://Ntb.Kemenag.Go.Id/Baca/1623942720/Moderasi-Beragama-Bukan-Moderasi-Agama

Lefebvre, G. (1979). The Coming Of The French Revolution. New Jersey: Princeton University Press.

Mawardi, M. (2015). Reaktualisasi Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Kemajemukan Sosial. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 17(1), 55–66.

Nazir, M. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurdin, F. (2021). Moderasi Beragama Menurut Al-Qur’an Dan Hadist. Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah: Media Kajian Al-Qur’an Dan Al-Hadits Multi Perspektif, 18(1), 59–70.

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Dan Desertasi. (2020).

Ridha, M. R. (1935). Tafsir Al-Mannar Juz. 2. Mesir: Matba’ah Al-Mannar.

Saifudin, L. H. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama RI.

Shaleh, & Qomaruddin. (2010). Asbababun Nuzul: Latar Belakang Histori Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an. Bandung: CV Diponegoro.

Sharastani, M. B. A. Al-K. (1984). Muslim Sects And Divisions. London: Kegan Paul International.

Shihab, A. (1999). Islam Inklusif. Bandung: Mizan.

Shihab, M. Q. (2017). Secercah Cahaya Ilahi: Hidup Bersama Al-Qur’an. Bandung: Mizan Pustaka.

Shihab, M Quraish. (2007). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur’an. Tangerang: Lentara Hati.

Wahab, A. J. (2019). Islam Radikal Dan Moderat: Diskursus Dan Kontestasi Varian Islam Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yamani, A. Z. (1968). Islamic Law And Contemporary Issues. Jeddah: The Saudi Publishing House.

Zamimah, I. (2018). Moderatisme Islam Dalam Konteks Keindonesiaan. Jurnal Al-Fanar, 1(1), 75–90.

Unduhan

Diterbitkan

2023-08-12

Terbitan

Bagian

Artikel

Cara Mengutip

Fatihatusshofwa, M., Fatahillah Akbar, M. H., & Nashrullah, M. H. (2023). PERSPEKTIF ISLAM TENTANG MODERASI BERAGAMA: ANALISIS TAFSIR MAUDHU’I. JISMA: Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, Dan Akuntansi, 2(3), 1063-1076. https://melatijournal.com/index.php/jisma/article/view/382