PERAN PENYULUH SWADAYA DALAM PENGEMBANGAN PRODUK TEH ORGANIK KELOMPOK TANI SUMBER TANI MUDA DESA CIPICUNG KECAMATAN CULAMEGA KABUPATEN TASIKMALAYA
Kata Kunci:
Penyuluhan Pertanian, Penyuluhan Mandiri, Teh OrganikAbstrak
Pada sector pertanian, pelayanan sektor publik sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang memiliki mata komoditas di bidang pertanian, salah satu program pelayanan pemerintah di bidang pertanian yaitu penyuluhan. Peran penyuluh pertanian berguna untuk meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan pembangunan. Penyuluhan di Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya dilakukan oleh penyuluh PNS, penyuluh THL (Tenaga Harian Lepas), dan penyuluh swadaya. Salah satu pendukung peningkatan kinerja atau perkembangan petani teh organik di Desa Cipicung Kecamatan Culamega adalah penyuluh swadaya yang bertanggung jawab membantu penyuluh dan petani untuk mempererat hubungan antara penyuluh dan petani. Teh organik merupakan tanaman teh yang mulai dari pengolahan lahan hingga pengolahan hasil menggunakan bahan-bahan organik atau tanpa mencampurkan bahan kimia atau pestisida, dalam pemupukannya menggunakan pupuk dari kotoran kambing, sekam bakar, dan pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran penyuluh swadaya terhadap pengembangan produk organik di Desa Cipicung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyuluh swadaya berperan dalam pengembangan produk teh organik di Desa Cipicung Kecamatan Culamega.
Unduhan
Referensi
Azhar, K. (2015). Peranan Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani di Desa Gunung Perak Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai. 1–45.
Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala Likeret (The Measurement Scale and The Number of Responses in Likert Scale). Ilmu Pertanian Dan Perikanan, 2, 127–133. http://umbidharma.org/jipp
Darmawati, D. (2019). Kepuasan petani terhadap pelayanan penyuluh pertanian dalam aktivitas penyuluhan pertanian di kabupaten banyuasin. 2010, 55–63.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Haryanto, Y., Sumardjo, Amanah, S., & Tjitropranoto, P. (2017). Efektivitas Peran Penyuluh Swadaya Dalam Pemberdayaan Petani di Provinsi Jawa Barat. 141–154.
Ichwani, T. H., Daryanto, A., & Fauzi, A. M. (2019). Strategi Peningkatan Keberlanjutan Daya Saing Teh Organik. 5(1), 109–120.
Khusna, D. H. (2018). Kajian kinerja penyuluh pertanian di wilayah kerja balai penyuluhan pertanian di kabupaten semarang.
Mardikanto, T. (2009). Sistem Penyuluh Pertanian.
Nuraeni. (2018). Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Padi Sawah di Desa Bonto Bunga Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros.
Permentan. (2016). Peraturan Mentri Pertanian Republik Indonesia No.67, Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani.
Resna, Y. (2019). Strategi Keluarga Petani Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Di Lingkungan Bebidas Kelurahan Pagesangan Kota Mataram. Pertanian, 3, 1–9.
Setiawan, F. N. (2018). Analisis Daya Saing Ekspor Teh Indonesia di Pasar Dunia. 3(2).
Trimo, L., Fatimah, S., Djuwendah, E., Studi, P., Departemen, A., Ekonomi, S., & Fakultas, P. (2017). Kajian Pengembangan Agroindustri Berbasis Teh Rakyat Study of Tea Small Holder Agroindustry Development. Rekayasa Hijau, I(2), 136–145.
Wanimbo, E. (2019). Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Petani Dalam Meningkatkan Taraf Hidup. Journal of Social and Culture, 12(3), 1–18.
Yudhistira, J. A., D, M., & Ambarsari, A. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Petani Teh di Kecamatan Samigaluh Kulon Progo. Jurnal Masepi, 3(2).