Living Qur'an melalui Praktik Quran Journaling
Studi Netnografi pada Akun Instagram @helmpaperco
Kata Kunci:
Living Qur’an, Qur’an Journaling, NetnografiAbstrak
Penelitian ini mengeksplorasi praktik Qur’an Journaling di akun Instagram @helmpaperco sebagai manifestasi Living Qur’an dalam budaya digital. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, penelitian ini menemukan bahwa aktivitas journaling digital membentuk ruang reflektif dan spiritual yang memperkuat keterhubungan personal dengan Al-Qur’an. Praktik ini ditandai oleh keterlibatan emosional dan intelektual pengguna, serta corak tafsir tematik dan adabi-ruhi. Temuan ini menunjukkan bahwa media sosial dapat menjadi medium efektif dalam menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an secara kontekstual dan partisipatif.
Unduhan
Referensi
[1] Al-Dhahabi, Muhammad al-Sayyid Husain. “al-Tafsir wa Mufassirun (??????? ?????????) Juz 1.” In al-Tafsir wa Mufassirun (??????? ?????????). Kairo: Maktabah Wahbah, 1946.
[2] Campbell, Heidi A., Erica Baffelli, Pauline Hope Cheong, Lynn Schofield Clark, Louise Connelly, Jill Dierberg, Nabil Echchaibi, et al. Digital Religion: Understanding Religious Practice in New Media Worlds. Diedit oleh Heidi A. Campbell. 1st ed. London: Routledge, 2012. https://www.taylorfrancis.com/books/9781136194481.
[3] Ilham, M. “Hermeneutika Al-Qur ’ an?: Studi Pembacaan Kontemporer Muhammad Shahrour.” Kuriositas 11, no. 2 (2017): 205–223.
[4] Junaedi, Didi. “Living Qur’an: Sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur’an (Studi Kasus di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Kalimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon).” Journal of Qur’an and Hadith Studies 4, no. 2 (2015).
[5] Kozinets, Robert V. Netnography: Doing Ethnographic Research Online. London: Sage Publications, 2010.
[6] ———. Netnography: The Essential Guide to Qualitative Social Media Research. Diedit oleh Michael Ainsley. Sustainability (Switzerland). 3rd ed. Vol. 11. Switzerland: Sage Publications, 2020.
[7] ———. Understanding Culture Online: The Netnographic Method. Switzerland: Palgrave Macmillan, 2019.
[8] Kozinets, Robert V. NETNOGRAPHY: REDEFINED. Diedit oleh Mila Steele dan James Piper. SAGE Publications Ltd. 2 ed. London: Sage Publications, 2015. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Netnography_Redefined.pdf.
[9] Kulavuz-Onal, Derya. “Using netnography to explore the culture of online language teaching communities.” CALICO Journal 32, no. 3 (2015): 426–448.
[10] Makmur, dan Abdullah Yusuf. “Isyarat Dan Manifestasi Seni Dalam Al-Qur’an: Satu Sorotan.” Jurnal Al-Tamaddun 4, no. 1 (2009): 67–79.
[11] Nasir, M. Ridlwan. Memahami Al Qur’an?: Perspektif Baru Metodologi Tafsir Muqarin. Surabaya: CV. Indra Media, 2003.
[12] Sarah. “Akun Instagram @helmpaperco.” Instagram. Last modified 2022. Diakses Mei 30, 2025. https://www.instagram.com/helmpaperco/.
[13] Sholeh, Adam Wildan. “Karakteristik Penafsiran al-Qur’an di Media Online (Analisis Akun Ngafal Ngefeel).” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2022.